Laporan : Ida
Editor : Valen
Bandar Lampung, Difatv.com – Provinsi Lampung, khususnya daerah Pekon Sukabaru, Krui, Kabupaten Pesisir Barat, memiliki potensi ekonomi dari hasil produksi damar mata kucing (Shorea Javanica). Damar mata kucing merupakan salah satu spesies damar langka di dunia dan satu-satunya jenis damar yang ada di Indonesia yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Namun, tantangan dalam proses produksi yang masih manual dan keterbatasan keterampilan digital masyarakat lokal menjadi hambatan dalam peningkatan hasil produksi dan pengembangan ekonominya.
Hal ini menginspirasi tim akademisi Universitas Bandar Lampung (UBL) untuk mencoba mengatasi permasalahan tersebut melalui penerapan teknologi Internet of Things (IoT). “Kami mencoba membuat inovasi dengan integrasi teknologi, yaitu Mesin Sortir Otomatis Berbasis IoT untuk meningkatkan kualitas, kuantitas dan efisiensi produksi damar mata kucing yang menjadi komoditas unggulan di Pekon Sukabaru, Pesibar untuk memenuhi standar pasar,” ungkap Riza Muhida, Ph.D, ketua tim akademisi UBL, saat ditemui di kampus UBL, Kamis (19/2).
“Selama ini para petani damar mata kucing dalam proses produksinya, masih melakukan sortir secara manual dengan menggunakan ayakan. Ini membutuhkan waktu yang cukup lama dan harus dilakukan secara berulang untuk menyesuaikan kualitas produknya sesuai dengan standar pasar,” terangnya.
“Dengan inovasi mesin sortir otomatis yang dirancang dengan motor vibrasi dan sensor berat terintegrasi dengan pemantauan jarak jauh ini, hasil uji cobanya bisa meningkatkan efisiensi proses sampai 33% dan memastikan konsistensi kualitas produk sesuai standar atau grade yang diminta pasar. Dalam waktu 1 jam mesin ini bisa mensortir damar mata kucing secara otomomatis sebanyak 75 kg. Hal ini tentu saja dapat meningkatkan kapasitas dan kuantitas produksinya,” tambah Riza lagi.
Riza juga menambakan selain memberikan solusi inovasi mesin sortir ini, anggota tim yang beranggotakan Okta Ainita, SH, MH dan Dr. Eng. Haris Muwardi, ST, MT juga membantu para anak muda yang tergabung di Karang Taruna untuk membuat konten konten visual dan video promosi pemasaran damar mata kucing dan juga pariwisata lokal. “Tim kami juga memberikan bimbingan untuk memanfaatkan aplikasi yang digunakan sebagai media pemasaran dan promosi beberapa spot pariwisata setempat, anak muda disini merasa sangat senang sekali dapat mengaplikasikan teknologi dalam kegiatan mereka dan bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat disana,” pungkas Riza.(*)