Difatv.com, Bandarlampung — Pada 9 Agustus 2024, SMP Negeri 1 Sekampung Udik, Lampung Timur melakukan studi banding ke SMP Negeri 14 Bandar Lampung untuk mempelajari implementasi sekolah inklusi dan program PELANGI CINTA SPATLAS. Kunjungan ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang bagaimana SMP Negeri 14 Bandar Lampung menjalankan program sekolah inklusi dan pelayanan anak berkebutuhan khusus.
Rombongan SMP Negeri 1 Sekampung Udik disambut oleh Kepala SMP Negeri 14 Bandar Lampung, Wasiat, S.Pd., M.M.Pd., beserta jajaran guru dan staf sekolah. Dalam sambutannya, Kepala Sekolah menyampaikan apresiasi atas minat SMP Negeri 1 Sekampung Udik untuk mempelajari program-program yang telah berjalan di SMP Negeri 14 Bandar Lampung.
“Kami sangat senang dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang implementasi sekolah inklusi dan program PELANGI CINTA SPATLAS SPATLAS yang telah kami jalankan,” ujar Wasiat, S.Pd., M.M.Pd. “Kami berharap studi banding ini dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak dan meningkatkan kualitas pendidikan di kedua lembaga.”
Selama kunjungan, rombongan SMP Negeri 1 Sekampung Udik mendapatkan paparan tentang program PELANGI CINTA SPATLAS SPATLAS dan implementasinya di lapangan. Mereka juga mendapatkan kesempatan untuk melihat langsung bagaimana program ini dijalankan dan bagaimana guru-guru serta staf sekolah bekerja sama untuk mendukung anak-anak berkebutuhan khusus melalui foto dan video, termasuk media yang digunakan dalam layanan ini.
“Kami berharap studi banding ini dapat memberikan manfaat bagi SMP Negeri 1 Sekampung Udik dalam mengembangkan program sekolah inklusi yang lebih baik,” kata [Nama Perwakilan SMP Negeri 1 Sekampung Udik]. “Kami sangat impressed dengan program PELANGI CINTA SPATLAS yang telah berjalan di SMP Negeri 14 Bandar Lampung. Kami berharap dapat mengadaptasi beberapa program yang telah berjalan di sini untuk diterapkan di sekolah kami.”
Dengan studi banding ini, SMP Negeri 1 Sekampung Udik berharap dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah mereka. Mereka juga berharap dapat mengembangkan program sekolah inklusi yang lebih baik dan memberikan dukungan yang lebih efektif bagi anak-anak berkebutuhan khusus. (Tia)
