Bandarlampung, Difatv.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan rencana detail tata ruang (RDTR) wilayah perencanaan (WP) IV menjadi kawasan pariwisata hijau. Wilayah yang termasuk dalam rencana ini adalah Kecamatan Teluk Betung Barat dan Teluk Betung Timur, yang saat ini tengah dalam tahap konsultasi publik.
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana menjelaskan, konsep pariwisata hijau bertujuan menjadikan WP IV sebagai kawasan konservasi yang mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Konsep ini mencakup pengembangan kawasan perkotaan yang berbasis pariwisata pegunungan dan bahari. “Kawasan ini dirancang untuk berkembang secara inovatif dan kreatif, dengan tetap berwawasan lingkungan serta memaksimalkan potensi dan peluang yang ada,” ujar Eva, Kamis.
Terdapat dua alternatif penataan ruang yang ditawarkan dalam pengembangan ini. Alternatif pertama, WP IV dirancang menjadi kawasan yang tangguh terhadap bencana melalui pengembangan konservasi, wisata bahari, wisata alam, dan industri pengolahan hasil laut yang berdaya saing.
Alternatif kedua adalah mengembangkan kawasan perkotaan berbasis pariwisata dan industri pengolahan hasil laut, sambil tetap mempertahankan kawasan konservasi dengan dukungan infrastruktur perkotaan yang memadai.
Di samping itu, Pemkot Bandarlampung berencana membangun perumahan khusus untuk pegawai negeri sipil (PNS) di Kecamatan Teluk Betung Barat dengan luas lahan sekitar 5-6 hektare.
“Pembangunan ini juga akan memperkuat infrastruktur pendukung kawasan WP IV,” tambah Eva.
Eva berharap, setelah RDTR WP IV ini disepakati, investasi di Bandarlampung dapat lebih mudah masuk.
“Jika tata ruang sudah tertata dengan baik, investor dapat membangun sesuai rencana, sehingga akan memberikan dampak positif bagi perkembangan Kota Tapis Berseri,” tegasnya.
Dengan pengembangan ini, Bandarlampung diharapkan mampu menjadi kota yang ramah lingkungan dan menarik bagi wisatawan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan yang terencana dan berkelanjutan. (Maulana /Kmf Kota)