Laporan : Tedi
Editor : Valen
Lampung Selatan, Difatv.com – Di tengah gencarnya peningkatan penyerapan program ketahanan pangan dari pemerintah pusat, petani Desa Mekar Mulya, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, keluhkan kesulitan mendapatkan alat panen berupa combine harvester saat musim panen tiba. senin, (7/4/2025).
Sesuai pantauan media dibulan April merupakan bulan mulainya petani memanen padi, dari sawah boloran hingga rawa Sragi namun apalah daya petani saat mau panen alat pemanen yang diharapkan tak kunjung ada.
Joe (45), selaku petani Desa Mekar Mulya mengungkapkan kekecewaannya saat ditemui di sawah miliknya yang padinya sudah menguning,namun tak bisa memanen karna kelangkaan combine.
“Sangat disayangkan, ketika program dari Presiden Prabowo sedang berjalan, kami para petani malah disudutkan dengan minimnya alat panen,” keluh Joe. “Di mana alat bantuan panen yang katanya turun dari aspirasi dan dinas pertanian?”
Joe menjelaskan bahwa sawah seluas satu hektare miliknya seharusnya sudah dipanen sejak seminggu lalu. Namun, hingga kini belum ada alat yang datang.
“Kami sudah coba hubungi penyedia jasa combine harvester, tapi semuanya antre. Katanya bisa sampai dua minggu lagi,” katanya.
Jika terus tertunda, Joe khawatir padi yang sudah siap panen akan rontok dan kualitas gabah menurun drastis.
Kepala Desa Mekar Mulya, Cahyanto, membenarkan kondisi tersebut. Ia mengakui bahwa persoalan alat panen selalu terjadi tiap musim panen tiba.
“Kami berharap pemerintah melalui dinas PPHBUN Kabupaten Lamsel bisa turun langsung dan membantu mengatasi hal ini. Ketahanan pangan harusnya didukung penuh, termasuk soal alat panen,” tegasnya.
Para petani berharap agar program ketahanan pangan bukan hanya janji, tapi hadir nyata untuk rakyat khususnya para petani. (*)