Laporan : Ida
Editor : Valen
BANDARLAMPUNG,Difatv.com – Keyakinan masyarakat Lampung terhadap kinerja ekonomi Lampung secara keseluruhan pada Maret 2024 tetap kuat. Hal ini terindikasikan dari hasil Survei Konsumen Bank Indonesia Provinsi Lampung (BI Lampung) yang menunjukkan bahwa Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada pada level optimis (>100) sebesar 129,00. Optimisme konsumen tersebut tercatat melambat jika dibandingkan dengan 133,08 pada bulan Februari 2024. IKK Provinsi Lampung yang tetap positif, sejalan dengan IKK Nasional pada Maret 2024 yang sebesar 123,8, atau tetap berada pada level optimis.
Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) yang mencerminkan persepsi konsumen terhadap kinerja perekonomian saat ini tetap berada pada level optimis meskipun mengalami perlambatan. Hal ini tercermin dari IKE sebesar 117,00 dibandingkan dengan 117,33 pada bulan Februari 2024. Tetap kuatnya keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini didukung oleh optimisme konsumen terhadap penghasilan saat ini, meskipun optimisme konsumen mengalami penurunan pada ketersediaan lapangan kerja saat ini dan tingkat konsumsi barang tahan lama (durable goods).
Pada Maret 2024, 49% responden memiliki persepsi bahwa penghasilan saat ini meningkat jika dibandingkan dengan 6 bulan yang lalu. Sementara itu keyakinan konsumen dalam melakukan pembelian durable goods lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya. Tercatat 14% responden yang mengkonsumsi durable goods saat ini menurun, sementara 56% responden lainnya menyatakan relatif stabil. Konsumsi durable goods yang menurun terutama pada belanja furnitur dan perabotan rumah tangga yang tercatat sebanyak 38%.
Sementara itu, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang mencerminkan persepsi konsumen terhadap kinerja perekonomian 6 bulan ke depan (September 2024) juga tetap berada pada level optimis yaitu pada Maret 2024 tercatat sebesar 141,00, meski lebih rendah jika dibandingkan dengan 148,83 pada periode sebelumnya. Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan yang tetap optimis terutama ditopang oleh stabilnya perkiraan penghasilan 6 bulan yang akan datang. Sebanyak 60% responden memprakirakan penghasilan 6 bulan mendatang meningkat, sementara 36% responden lainnya memprakirakan stabil. Sebanyak 47% responden menyatakan penghasilan yang lebih tinggi pada 6 bulan mendatang karena adanya kenaikan/tambahan gaji/upah, sementara 26% responden menyatakan karena didorong oleh kenaikan tambahan pendapatan di luar gaji. Di sisi lain indeks ekspektasi terhadap perkiraan kondisi kegiatan usaha secara umum pada 6 bulan yang akan datang tercatat sebesar 129,50, lebih rendah jika dibandingkan dengan 139,00 pada bulan sebelumnya. Hal ini sejalan dengan perlambatan pada perkiraan ketersediaan lapangan kerja pada 6 bulan yang akan datang.(*)