Oleh : Muhammad Irfan
Assalamualaikum WW
Alhamdulillahi robbil ‘alamiin
Allahumma saidina Muhammad wa’ala alihi saidina Muhammad
Pembaca media DIFa TV yang berbahagia, kita lanjutkan kajian Al-Hikam pada edisi yang 8.
إذا فَتَحَ لَكَ وِجْهَةً مِنَ التَّعَرُّفِ فَلا تُبْالِ مَعَها إنْ قَلَّ عَمَلُكَ. فإِنّهُ ما فَتَحَها لَكَ إلا وَهُوَ يُريدُ أَنْ يَتَعَرَّفَ إِليْكَ؛ أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ التَّعَرُّفَ هُوَ مُوْرِدُهُ عَلَيْكَ والأَعْمالَ أَنْتَ مُهديها إلَيهِ. وَأَينَ ما تُهْدي إلَيهَ مِمَّا هُوُ مُوِرُدهُ عَلَيْكَ ؟
Apabila Allah membukakan jalan bagimu untuk ma’rifat kepadaNya, maka jangan menghiraukan soal amal-mu yang masih sedikit, sebab Tuhan tidak membukakan bagimu, melainkan Ia akan memperkenalkan diri kepadamu. Tidakkah kau ketahui bahwa ma’rifat itu semata-mata pemberian karunia Allah kepadamu, sedang amal perbuatanmu hadiah darimu, maka dimanakah letak perbandingannya antara hadiahmu dengan pemberian karunia Allah kepadamu.
Ma’rifat secara bahasa artinya mengenal Allah Subhanahu wa ta’ala. Mengenal Allah adalah suatu kewajiban hamba karena setelahnya melahirkan rasa cinta kepada-Nya. Seorang hamba mesti mecintai bukan takut kepada Allah, jikapun muncul pada diri rasa takut maka tepatnya adalah takut kepada sangsi-Nya, ancaman-Nya, balasan-Nya dan lain sebagainya sementara Allah Swt harus kita cintai.
Makrifatullah adalah puncak yg menjadi tujuan perjalanan bagi seorang hamba, meski akan banyak halangan dan rintangan terlihat sedikit yang serius melakukan perjalanan menuju-Nya.
Adakalanya sang anak mendekati ibu dengan merangkak, yang dibalas oleh ibu dengan lari menjemputnya
Disadari kadang seorang salik menuju Allah lebih dari merangkak, lisan yang tidak kunjung berhenti dari maksiat, tangan yang berat berbuat kebaikan, kaki sulit melangkah ke masjid, telinga sulit lepas dari kesalahan dan lain sebagainya. tetapi diwaktu bersamaan dorongan diri untuk dekat kepada allah selalu ada bahkan meningkat.
Maka ketahuilah, wahai para hamba yang mulia. bahwa Allah ciptakan banyak jalan untuk bertemu dengan-Nya. Jalan itu sedetak jantung tanpa disadari.
Sebagai contoh, Allah turunkan musibah kepada kita, arahnya agar kita semakin sadar betapa tiada tempat memohon pertolongan selain kepada-Nya, begitupula anak sakit dan segala problematika kehidupan.Itu semua menjadi sababiyah untuk mengenal-Nya dan jika Dia sudah berkehendak maka jangan menghiraukan soal amal-mu yang masih sedikit, sebab Tuhan tidak membukakan bagimu, melainkan Ia akan memperkenalkan diri kepadamu dengan caranya bukan dengan caramu
Wallahu A’lam.
Wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalamualaikum ww