Oleh : DR. Muhammad Irfan, SH.l, MS.Y
Assalualaikum ww.
أَرِحْ نَفْسَكَ مِنَ التَّدْبِيْرِ, فَمَاقَامَ بِهِ غَيْرُكَ عَنْكَ لَاتَقُمْ بِهِ لِنَفْسِكَ
Istirahatkan jiwamu dari memikirkan buah hasil usaha (tadbir). Sebab apa yang sudah dijamin oleh Allah (tanpa melibatkanmu), tidak perlu engkau sibuk memikirkannya.
Tadbir adalah kerja keras pikir atas liputan nafsu dari mengatur dunia karena khawatir kebutuhan tidak akan terpenuhi.
Jika dipetakan pada posisi, gambarannya seperti pelayan memikirkan upah dari majikan ; darimana sumbernya, bagaimana mengadakannya, kapan diberikan, berapa jumlahnya, adakah bonusnya. Akhirnya terus menjadi pusat pikiran sementara kewajibannya tidak dijalankan.
Karena itu, seorang saalik jangan dan tidak boleh menghabiskan pikiran untuk demikian hingga akhirnya melupakan kewajiban dari allah.
Sebab dari situ, akan menjadi penghalang diawal untuk wushul kepada Allah, perkara hasil yg telah ditanggung oleh Alloh tidak selayaknya bagi salik ikut campur.
Tugas anak adalah belajar, ikuti aturan, perbaiki hubungan di sekolah dan tidak perlu ikut campur atas kewajiban (orangtua) mencari nafkah hingga melupakan belajar.
وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِى ٱلْأَرْضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
Tidak satu pun hewan yang berjalan di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz). (QS. Hud : 6)
Istirahat jiwa juga artinya leburkan dirimu dari sifat keakuan hingga tanpa disadari syirik j
