Oleh : Dr. Muhammad Irfan, SHI., M. Sy
Assalamualaikum ww
Bismillahirromanirrohiim
Alhamdulillahi roobbil ‘alamiin
Allahummasolli ‘ala Saidina Muhammad wa’ala alihi Saidina Muhammad. Ammabakdu.
اِجْتِهَا دُكَ فِيْمَاضُمِنَ لَكَ وَتَقْصِيْرُكَ فِيْمَاطُلِبَ مِنْكَ دَلِيلٌ عَلَى انْطِمَاسِ الْبَصِيرَةِ مِنْكَ
Kesungguhanmu mengejar yang telah dijamin oleh Allah, dilain sisi engkau lalai melaksanakan apa yang dituntut dari dirimu menunjukkan tanda butanya bashirah (mata hati).
Masih ada kaitan dengan hikmah 3 dan 4
Aturan yang Allah sampaikan lewat rasulullah Saw lalu disampaikan kepada ummat harus dipandang sebagai Rahman dan Rahim-Nya
Mengapa ?
Pejabat Negara ketika melakukan perjalanan, mesti ada protokoler (serangkaian aturan dalam acara kenegaraan sebagai bentuk penghormatan sesuai dengan jabatan meliputi tempat, proses, dan tata cara penghormatan). Lihat saja bagaimana berjalannya, duduknya, makannya, berbicara, semuanya diatur demi menjaga marwah (wibawanya).
Jadi, syari’ah (hokum atau peraturan) Allah buat manusia bukan untuk mempersulit hamba apalagi membuat susah dalam kehidupan tetapi semata-mata Allah ingin menjaga fitrah manusia agar tetap terjaga karena kasih sayang-Nya kepada hamba.
Maksud hikmah ini adalah, ketika kita disibukkan dengan hal-hal yang sudah ditanggung oleh Allah tapi disisi lain kita teledor menjalankan perintah-Nya menunjukkan buta mata hati dihadapan Allah.
Menjalankan aturan-Nya, itu kewajiban. Menjaganya itu keharusan. Tapi soal pemberian Allah ; kapan ?, dimana ?, berapa ? jangan dipikirkan. Karena semua itu jaminan Allah.
Termasuk ;
apakah nanti saya masuk surga atau tidak, dapat pahala atau tidak itu semua adalah wilayah Allah dan supaya tenang jiwa ini serahkan saja semuanya kepada yang Maha Kuasa. Ingat firman Allah Swt.
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ (٧) وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ (٨)
Siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah, dia akan melihat (balasan)-nya. (8) Dan Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, dia akan melihat (balasan)-nya” (QS. Al-Zalzalah ; 7-8)