Laporan : Ekly
Editor : Valen
Difatv.com, Mesuji – Nampaknya filosofi dalam sebuah hobi didunia perpancingan menjadi motivasi tersendiri bagi Marhakim pria kelahiran Desa Sebarus, Lampung Barat, pada 19 Desember 1981 lalu.
Menurut Marhakim, kegiatan memancing memang menjadi hobi yang melekat dalam kehidupan dan prilaku yang dijalani nya. Mulai dari kehidupan pribadi, hubungan sosial maupun karir dijenjang pekerjaan.
Sebagai seorang angler, kata Marhakim, pemancing harus mempelajari dan tau lebih dulu spot atau lokasi dan jenis ikan apa yang akan menjadi target. Setelah itu, barulah pemancing menyiapkan peralatan. Mulai dari joran (piranti), umpan, senar, dan mata kail yang akan digunakan.
“Memancing merupakan hal yang positif dan banyak pelajaran yang didapat. Hobi tersebut sudah saya geluti sejak masih usia belia sampai saat ini,” ucapnya.
Setelah malang melintang di dunia perpancingan, mulai dari pemancing kolam sampai pemancing liar. Marhakim juga sempat dijuluki sebagai ‘Hantu Bendungan’ karena hampir setiap hari terlihat di pinggir danau buatan yang berada tepat di Balai Benih Ikan (BBI) Kecamatan Tanjung Raya.
Mengapa tidak? saat itu Marhakim masih bertugas di Dinas Pertanian lingkup Pemkab Mesuji.
Sebelum berangkat kekantor, pada waktu subuh, Marhakim terlebih dulu mendatangi bendungan di Desa Brabasan, bertujuan untuk menangkap seekor ikan mas babon (Besar) yang menjadi target utama.
Tidak jarang, keberadaannya dipinggir bendungan sering terlihat memakai pakaian dinas lengkap, sambil memegang gagang pancing dengan pandangan focus ke air.
“Iya, waktu itu saya menargetkan ikan mas babon yang sempat terlihat ketika memancing. Saya penasaran, makanya siang sampai sore, bahkan subuh saya datangi. Macam-macam umpan saya coba. Al-hasil, berkat ketekunan, kesabaran dan konsentrasi. Ikan itu berhasil saya tangkap. Nikmati aja prosesnya,” kata Marhakim.
Dari semua julukan yang disematkan pada dirinya, kiprah Marhakim di dunia pemerintahan pun sudah tidak diragukan lagi.
Ia menjelaskan, pada tahun 2018 – 2020, dirinya bertugas di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Bidang Administrasi Pemerintahan Desa.
“Waktu itu saya belum tau apa-apa. Walaupun bukan alumni hukum, saya tetap menjalankan tugas berpedoman pada aturan yang ada. Alhamdulillah, DPMD Mesuji mendapat penghargaan dari Kemendes kategori Indeks Desa Membangun (IDM) tercepat se-Indonesia,” kenangnya.
Tidak sampai disitu, Marhakim melanjutkan pengabdian di Dinas Sosial sejak tahun 2020 – 2025 sebagai Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial.
Dalam perjalanan karir nya, ia mengaku mendapat banyak kesan dan pesan di rasakan.
Meski telah menjadi seorang ayah dengan 2 orang putra. Jiwa kasih sayang sebagai orang tua pun tercurah pada anak yatim dan piatu, terlebih pada anak-anak disabilitas yang memang membutuhkan pelayanan fasilitas dan perhatian khusus.
“Banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapat saat bertugas di Dinas Sosial. Mulai dari hubungan emosional dengan masyarakat, sampai ikatan bathin yang memang harus tercurah untuk anak-anak penderita disabilitas dengan keterbatasan fisik,” paparnya.
Sambung dia, skenario kehidupan ini memang sudah ketentuan dan takdir dari Yang Maha Kuasa. Tugas manusia hanya melakoni dan mengambil hikmah dari semua perjalanan yang sudah dilewati.
Analogi nya kata Marhakim, orang bisa mengambil filosofi dari pemancing ikan dikolam. Dimana para angler sudah ditentukan tempat atau lapak untuk menguji keberuntungan.
Saat itu tentu banyak ujian dan godaan yang dirasakan. Mulai dari kesiapan mental, konsentrasi dan focus pada tujuan. Meski orang lain sudah mendapat ikan lebih dulu, tapi pengalaman, persiapan dan keyakinan harus tetap terkoneksi untuk mendapat pengetahuan yang baru.
“Yakin aja, rezeki sudah ada yang ngatur, tugas kita hanya mempersiapkan diri untuk menambah kemampuan, pengetahuan dan selalu konsisten dalam setiap pekerjaan,” katanya.
Untuk itu, setelah dirinya dilantik sebagai Camat Tanjung Raya oleh Bupati Mesuji Elfianah Khamami pada 30 Juni 2025, dirinya bertekad untuk bertanggungjawab penuh dalam mengemban amanah yang telah diberikan.
Meski jabatan sebagai seorang camat merupakan hal yang baru dirasakan, Sang ‘Hantu Bendungan’ optimis. Dengan niat baik dan ketekunan, ia yakin mampu melaksanakan tugas.
“Ini bukan visi misi, tapi sebuah target yang harus di capai. Pertama dengan membenahi data administrasi kependudukan, mulai dari data lansia, anak yatim dan data disabilitas. Saya akan turun kelapangan merangkul semua golongan, tapi bukan sebatas pencitraan. Melainkan melihat secara langsung update data yang ada ditengah masyarakat, mulai dari tingkat desa sampai RT. Dan kita akan terus berkoordinasi dengan kementerian,” terangnya.
Selain itu, untuk dibidang pembangunan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang berkompeten di Pemerintah Kabupaten setempat.
“Pekerjaan apapun itu, harus di jalani, nikmati dan syukuri. Jangan cepat merasa puas. Persiapkan diri, ambil pelajaran dari setiap tindakan. Jadikan pengalaman. Pahami dan konsisten focus pada tupoksi serta tujuan, Insya Allah sampai,” pesan Sang Hantu Bendungan.(*)