INFORMASI
DIFa TV Terbit Sejak 1 Agustus 2004 - DIFa TV Merupakan Media Siber Online dan Koran Cetak. Kantor Redaksi DIFA TV Berada Di Jalan Sultan Agung, Gang Perdana Jaya, Labuhan Ratu, Bandar Lampung, Lampung.
Metro  

Bincang Diskusi “Slepet Imin” bersama Generasi Millenial dan Gen Z di Cafe Kopi Alam Metro

Wartawan DIFa TV, Hasanuddin foto bersama Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin saat datang ke Kota Metro, Lampung.

Difatv. Com, Kota Metro – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyebut maraknya mafia di Indonesia.

Hal itu dilontarkan Cak Imin, saat bincang diskusi “Slepet Imin” bersama generasi Millenial dan Gen Z di Cafe Kopi Alam, Kota Metro, Senin (8/1/2024) siang.

Menurutnya, Cak Imin Calon Wakil Presiden (Cawapres) pasangan Calon Presiden (Capres) Anis Baswedan no urut 1 ini mengatakan bahwa, terjadinya kenaikan bahan kebutuhan pokok mulai dari produsen sampai ke konsumen hal ini disebabkan ulah permainan mafia- mafia.

“Petani saja sekarang sudah banyak ketemu para mafia-mafia. Ada mafia pinjaman, mafia pinjol, mafia utang, dan mafia pupuk,” tegas Cak Imin.

“Organisasi NU ada dalilnya, Dar’ul Mafasid Muqaddamun ‘ala Jalbil Mashalih. Dulukan nyelepet, sebelum membangun sesuatu. Terjemahan kaidah dalil ini mengibaratkan habiskan mafia terlebih dahulu, baru mencari solusi yang lebih cepat,” ungkap Cak Imin.

Lebih lanjut Cak Imin Calon Wakil Presiden (Cawapres) bersama Calon Presiden Anis Baswedan berjanji jika ia terpilih akan mengatasi persoalan mafia- mafia.

“Jadi, ini dislepet dulu mafia-mafia yang membuat semua harga menjadi mahal. Mafia pangan, mafia pupuk, mafia bbm, dan mafia harga,” katanya.

“Insya Allah, AMIN menang di Slepet dulu semua mafia-mafia yang akan menggangu ekonomi dan membuat biaya ekonomi tinggi,” jelas Cak Imin.

Cak imin menyebutkan, kondisi ini terjadi disebabkan dampak pembuatan undang-undang dan sekaligus pelaku bisnis yang menguntungkan dirinya sendiri.

“Kedepan tidak boleh seperti itu lagi, perubahan itu apa? Semua undang- undang dibahas secara terbuka melibatkan banyak pihak, pelaku bisnis terlibat semuanya. Sehingga akses bisnis merata, dan kompetitif yang memadai. Sehingga tidak akan di monopoli harga,” tuturnya. (hasanudin/jn)