TAUSIAH PAGI
Masjid Muawanah – Bandar Lampung
Bersama: Dr. Buhori Muslim, M.A.
Tema: “Akhlak, Kufur, Syirik, Maksiat, dan Iman kepada Hari Akhir”
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
الحمد لله segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat Islam, nikmat iman, dan nikmat kesempatan untuk berkumpul dalam majelis ilmu pada pagi hari yang mulia ini.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman.
1. Pentingnya Akhlak dalam Kehidupan Seorang Muslim
Jama’ah yang dirahmati Allah,
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya orang yang paling dekat denganku di hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi)
Akhlak adalah cermin dari iman. Tanpa akhlak, keindahan Islam tidak akan tampak. Betapa banyak orang yang pandai berbicara tentang agama, tapi akhlaknya jauh dari tuntunan Rasulullah. Maka ukuran keimanan seseorang bukan hanya dari ilmunya, tapi dari akhlaknya sehari-hari.
2. Kufur, Syirik, dan Maksiat: Musuh Akhlak dan Iman
a. Kufur kepada Allah
Kufur berarti menolak kebenaran, menolak petunjuk Allah, baik dengan hati, lisan, maupun perbuatan. Allah berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan bermaksud membedakan antara Allah dan rasul-rasul-Nya… mereka itulah orang-orang kafir yang sebenar-benarnya.” (QS. An-Nisa: 150-151)
Kufur adalah pengingkaran terhadap nikmat Allah. Setiap kali kita berbuat maksiat dan tidak bertaubat, kita sedang membuka pintu menuju kekufuran.
b. Syirik kepada Allah
Syirik adalah dosa terbesar. Syirik artinya menyekutukan Allah dengan selain-Nya dalam hal ibadah. Allah berfirman:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya.” (QS. An-Nisa: 48)
Syirik bisa berupa menyembah berhala, percaya pada kekuatan selain Allah, bahkan bisa juga dalam bentuk riya’—beribadah karena ingin dipuji manusia.
c. Maksiat kepada Allah
Maksiat adalah bentuk pembangkangan terhadap perintah Allah. Maksiat melemahkan hati, merusak akhlak, dan menghalangi cahaya iman masuk ke dalam dada. Orang yang terbiasa bermaksiat, pelan-pelan akan kehilangan rasa takut kepada Allah, hingga bisa berujung pada kekufuran.
3. Rukun Iman ke-5: Iman kepada Hari Akhir
Jama’ah sekalian,
Rukun iman yang kelima adalah iman kepada hari akhir. Kita meyakini bahwa dunia ini bukan tempat tinggal, tapi hanya tempat singgah. Akan datang hari di mana seluruh amal kita dihisab, dan kita tidak akan mampu berdusta sedikit pun di hadapan Allah.
Allah berfirman:
“Dan takutlah kamu pada hari (ketika) kamu semua dikembalikan kepada Allah…” (QS. Al-Baqarah: 281)
Orang yang benar-benar yakin kepada hari akhir, hidupnya akan penuh perhitungan. Ia tidak sembarangan berkata, tidak sembarangan berbuat, karena ia tahu: setiap amal akan dipertanggungjawabkan.
4. Penutup: Dua Akhir Kehidupan – Surga atau Neraka
Jama’ah yang saya muliakan,
Akhir dari hidup manusia hanya dua:
• Syurga, bagi orang yang menjaga akhlaknya, menjauhi kufur, syirik, dan maksiat, serta yakin pada hari akhir dan beramal untuknya.
• Neraka, na’udzubillahi min dzalik, bagi mereka yang hidup dalam kesombongan, mengingkari Allah, bermaksiat tanpa taubat, dan menjadikan dunia sebagai tujuan akhir.
Maka marilah kita muhasabah:
• Bagaimana akhlak kita kepada orang tua?
• Bagaimana lisan kita kepada sesama?
• Apakah kita masih suka menyembunyikan syirik kecil dalam hati?
• Apakah kita sudah bersungguh-sungguh memperbaiki diri?
Mari kita kembali kepada Allah sebelum ajal menjemput. Karena bila hari itu datang, tak ada lagi waktu untuk kembali. Surga menanti bagi yang taat, neraka mengintai bagi yang lalai.
Doa Penutup
اللّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَنَجِّنَا مِنَ النَّارِ
“Ya Allah, jadikan kami termasuk penghuni surga-Mu, dan lindungi kami dari api neraka.”
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ