INFORMASI
DIFa TV Terbit Sejak 1 Agustus 2004 - DIFa TV Merupakan Media Siber Online dan Koran Cetak. Kantor Redaksi DIFA TV Berada Di Jalan Sultan Agung, Gang Perdana Jaya, Labuhan Ratu, Bandar Lampung, Lampung.

PUPR Lamsel Ungkap Data Terkini Jalan Mantap Di Lamsel Capai 70%

Laporan : Tedi
Editor : Valen

KALIANDA, Difatv.com – Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Pemukiman Rakyat Kabupaten Lampung Selatan (PUPR Lamsel), Hasannudin bantah adanya pernyataan yang menyebutkan berdasarkan data BPS, jalan kabupaten di Lampung Selatan dengan kondisi baik hanya 415,08 KM atau 34,5% dari total panjang jalan 1.204,10 KM. Menurut dia, jika mengacu data BPS yang benar adalah 670,98 KM.

“Ngawur itu yang bilang jalan di Lampung Selatan dengan kondisi baik hanya 34,5% atau 415,08 KM. Data BPS itu data dari kami (PUPR Lamsel) per Desember 2023, bahwa jalan dengan kondisi sangat baik itu memiliki panjang415,08 KM ditambah dengan kondisi baik (Sedang) dengan panjang 225,90 KM,” ungkap Hasanuddin kepada wartawan, Rabu 23 Oktober 2024.

Diungkapkan Hasanudin, jika fakta di lapangan saat ini untuk jalan mantap di Lampung Selatan dapat mencapai lebih dari 70% atau kurang lebih 850 KM. Hal ini kata Hasanudin, dapat dihitung dari realisasi pembangunan jalan untuk tahun 2024 kurang lebih 30 KM dan sejumlah pembangunan ruas jalan yang masih dalam proses. Selain itu, sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR Nomor 13 Tahun 2011, yang paling signifikan penurunan status jalan rusak ringan (Jalan Berlubang) yang direhabilitasi secara mandiri.

“Data terkini bisa lebih dari 70% jalan mantap, jika dihitung realisasi pembangunan jalan tahun anggaran 2024 dan rehab jalan berlubang dengan status jalan rusak ringan. Nanti diakhir tahun baru kita bisa rilis,” imbuh Hasanuddin.

Dijelaskan Hasanudin, tingkat layanan jalan kabupaten terhadap jumlah penduduk Kabupaten Lampung Selatan setiap kilometer jalan kabupaten melayani 890 orang/Km dengan rincian tertinggi ada di 6 kecamatan, yakni Kecamatan Rajabasa dengan tingkat layanan jalan 5.423 orang/Km, Kecamatan Bakauheni 1.191 orang/Km, Kecamatan Natar 1.164 orang/Km, Kec. Jatiagung 1.162 orang/Km, Kecamatan Sidomulyo 931 orang/Km, Kecamatan Candipuro 915 orang/Km dan 11 kecamatan lainnya berada dibawah rata-rata kabupaten 890 orang/Km.

“Kalau berdasarkan prosentase panjang jalan kabupaten yang ada di Kabupaten Lampung Selatan sepanjang 1.204 Km, dengan prosentase tertinggi terdapat di Kecamatan Natar dengan 13,79%, Kecamatan Tanjung Bintang 10,40%, Kecamatan Kalianda 9,59%, Kecamatan Jati Agung 9,26%, Kecamatan Katibung 8,64%, Kecamatan Palas 6,45%, Kecamatan Sidomulyo 5,86%, Kecamatan Merbau Mataram 5,36%, Kecamatan Candipuro 5,26%, Kecamatan Ketapang 5,04% dan 7 kecamatan lainnya berada dibawah 5%,” jelas Hasanudin.

Berdasarkan data tersebut, terus Hasanuddin, penilaian prioritas pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Lampung Selatan berdasarkan jumlah penyebaran penduduk, tingkat layanan jalan jalan kabupaten yang sudah ada saat ini dengan nilai proritas pertama yaitu Kecamatan Natar dengan nilai 51, Kecamatan Sidomulyo nilai 49, Kecamatan Palas nilai 47.

“Kemudian Kecamatan Kalianda nilai 46, Kecamatan Katibung nilai 46, Kecamatan Jati Agung nilai 45, Kecamatan Tanjung Bintang nilai 44, Kecamatan Ketapang nilai 38, Kecamatan Candipuro nilai 37, Kecamatan Rajabasa nilai 37, Kecamatan Bakauheni 35, Kecamatan Merbau Mataram nilai 33, Kecamatan Way Sulan nilai 27, Keca Kecamatan Tanjung Sari nilai 20, Kecamatan Sragi nilai 19 dan Kecamatan Way Panji 16,” kata Hasanudin.

Dikatakan Hasanuddin, tantangan utama penuntasan pembangunan jalan yang ada di Kabupaten Lampung Selatan adalah pertumbuhan populasi masyarkat dan juga urbanisasi, konstruksi jalan yang tahan terhadap berbagai cuaca dan investasi anggaran yang sangat besar.

“Makin bertambahnya populasi penduduk makin bertambah pula kebutuhan jalan, begitu juga dengan masalah konstruksi. Kebutuhan konstruksi jalan yang tahan terhadap segala kondisi cuaca apapun yang tentunya kaitannya dengan kebutuhan bujet anggaran yang lebih besar,” pungkasnya. (*)