Oleh : DR. Muhammad Irfanl,P.SI, M.A
سَوَابِقُ الْهِمَمِ لَا تَخْرِقُ أَ سْوَارَالْأَ قْدَارِ
Semangat (Himmah) yang kuat, tidak akan mengubah tirai takdir.
Himaam secara harfiyah adalah jamak dari bentuk tunggal himmah diartikan sebagai cita-cita yang kuat atau semangat tinggi untuk meraih sesuatu. Interpretasi kemauan tadi dibuktikan dengan usaha ikhitiyar yang kuat (Himmah).
Misal, mau makan maka berusaha, bekerja. Mau pintar belajar, mau sembuh berobat, biar sukses kerja keras begitupun seterusnya. Sikap tersebut adalah sunnatullah dari hukum alam yang telah ditetapkan oleh-Nya.
Artinya apa ?
Sukses itu bukan darimu tapi itu irodah dari-Nya karena Dia berkehendak sebaliknya mau sekuat apapun usaha yang dilakukan jika Allah berkata lain maka tidak akan terjadi.
Itu maksud ; Semangat (Himmah) yang kuat, tidak akan mengubah tirai takdir
Tapi disisi lain, Berdiam diri untuk tidak mau berbuat apa-apa, karena menganggap sudah diatur atau ditentukan juga salah, karena bertentangan dengan Sunnatullah.
Simpulnya adalah
Ketidaktahuanan kita apa yang akan terjadi membuat kita wajib untuk berikhtiyar namun pandanglah segala bentuk hasilnya sudah ditentukan oleh Allah.
Dengan begitu,
jika sukses tidak angkuh, jika gagal tidak prustasi. Karena dua-duanya dipandang baik. Sebab, itu semua datang dari Allah Swt. (*)