Oleh: Weni Oktasari
(Penggagas Rumah Cerdas Bela Budaya)
Setiap kali saya melihat senyum ceria dan sorot mata penasaran anak-anak di sekitar saya, hati ini selalu tergugah. Ada harapan besar di sana, tapi juga ada sebuah kegelisahan yang mendalam. Sebagai seorang Ibu yang lahir dan besar di Kabupaten Pesawaran, saya tidak bisa hanya diam. Saya percaya bahwa masa depan suatu daerah ditentukan oleh bagaimana ia mempersiapkan generasi mudanya hari ini.
Kerisauan saya bermula dari sebuah pertanyaan sederhana: “Sudah siapkah anak-anak kita menjadi pemimpin di masa yang akan datang?” Di era yang penuh dengan perubahan begitu cepat, kecerdasan akademis saja tidaklah cukup. Mereka akan berhadapan dengan dunia yang sangat kompetitif. Jika mereka tidak dibekali dengan fondasi karakter yang kuat, rasa percaya diri, dan pengetahuan yang mendalam tentang jati diri mereka sendiri, termasuk budaya tempat mereka berpijak, dikhawatirkan mereka akan mudah terseret arus atau bahkan kehilangan arah.
Saya melihat banyak anak-anak kita yang sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa. Namun, seringkali, lingkungan di luar sekolah belum sepenuhnya mampu menjadi tempat yang menstimulasi mereka untuk berkembang secara utuh. Mereka butuh ruang untuk bereksplorasi, bertanya, dan mengasah kreativitas tanpa takut salah. Mereka butuh seseorang yang mendengarkan mimpi-mimpi mereka dan meyakinkan bahwa mimpi itu valid dan mungkin untuk dicapai.
Dari keresahan dan cita-cita itulah, bersama teman-teman di Komunitas Bela Budaya Nusantara, kami mencoba menghadirkan sebuah jawaban nyata, sekecil apa pun itu: Rumah Cerdas Bela Budaya. Rumah ini adalah manifestasi dari keyakinan kami. Tujuannya bukan hanya sekadar membantu mengerjakan pekerjaan rumah sekolah. Lebih dari itu, kami ingin menanamkan dua hal utama: kecintaan pada belajar dan kebanggaan akan budaya.
Kami ingin anak-anak Pesawaran tumbuh dengan pemahaman bahwa menjadi “pintar” itu berarti juga mengenal siapa diri mereka. Belajar matematika dan sains itu penting, tetapi sama pentingnya untuk mengetahui cerita rakyat dari nenek moyang mereka, menyanyikan lagu-lagu daerah, dan memahami nilai-nilai kearifan lokal yang penuh dengan keluhuran. Inilah bekal terpenting untuk menghadapi dunia: menjadi pribadi yang unggul secara akademis sekaligus berkarakter kuat dan berakar pada budaya.
Ini adalah panggilan hati saya. Saya tidak ingin di kemudian hari menyesali karena tidak berbuat apa-apa. Saya ingin memastikan bahwa anak-anak di tanah kelahiran saya ini memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang, untuk bermimpi setinggi langit, dan untuk menjadi manusia yang utuh yang tidak hanya mencintai dunia, tetapi juga tahu dari mana mereka berasal.
Rumah Cerdas Bela Budaya adalah ikhtiar kecil kami. Sebuah upaya untuk memastikan bahwa masa depan Pesawaran berada di tangan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berhati nurani dan mencintai budayanya sendiri. Kami percaya, dari rumah kecil inilah, masa depan yang gemilang untuk Pesawaran akan mulai dibangun.